Let me explain it

     Yah... gua tau ini baru masuk tahun 2013. Tapi, gua udah emosi. Bentar, ini udah dari tahun kemarin. Ya, gua emosi dengan beberapa temen gua yang menganggap sempit arti dari agama. Agama itu udah jelas berarti kepercayaan. Nah, kita mengabaikan kepercayaan kita sendiri itu apa itu ga salah? Jadi, sekarang gua ga mau make emosi, cuma mau menjelaskan sedikit kenapa gua agak ketat kalo masalah agama.
     Pertama, dalam hal ini adalah mengenai merayakan tahun baru dan ngebantu dalam setiap hal di natal. Dengan jelas gua ucapkan disini, kita punya agama. yaitu kepercayaan. Kalo kita meluk agama islam, otomatis kita percaya bahwa apa yang diajarkan di Islam itu bener. Iya toh? Nah, natal itu kan dari agama orang lain. Dengan begitu, kita secara sadar atau tidak sadar ngubah kepercayaan kita kan? Meskipun kita cuma sekedar ngebantu atau numpang makan doang atau sekedar beli ornamennya. Terus? kalo lu ngubah kepercayaan lu, bukannya itu berarti lu juga ngubah agama lu? Nah, masalahnya adalah di sini. Dah, selanjutnya gua yakin kalian tau apa yang harus kalian lakuin.

     Masalah selanjutnya, dalam Al-qur'an Allah swt. udah ngejelasin. "Lakum diinukum waliyadiin" "Untukmu agamamu, Untukku agamaku" artinya sama aja kayak diatas.

     Selanjutnya lagi, gua mengutip 20 tweets dari seseorang yang gua dapet dari seseorang.
Dari Abu Said Al-Khudri r.a. berkata bahwa, Rasulullah saw. pernah berkata kepada para sahabat, "Kamu akan mengikuti sunnah (kebiasaan) orang-orang sebelum kamu. Kamu akan mengikuti sunnah (kebiasaan) kaum kaum sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sehingga mereka masuk ke dalam lubang biawak (buaya) kamu tetap mengikuti mereka." Begitu simpul Rasulullah. Kami (para sahabat) bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah yang kamu maksud orang-orang Yahudi dan Nasrani?" Rasulullah menjawab, "Kalau bukan mereka (Yahudi dan Nasrani), siapa lagi?" (HR. Bukhari dan Muslim) Jadi sebenarnya sudah jelas bagi kita panutan. Rasulullah saw. peringatkan, ingat-ingat, sedikit demi sedikit kita diajak geser aqidah. hari ini ucap selamat, besok ikut hias pohon natal, lusa ikutan makan-makan natal, minggu depan ikut ke gereja, bulan depan, tahun depan? Siapa yang tau? Sudah diatur oleh Allah swt. "Lakum diinukum waliyadiin." Kurang apa lagi? Udah biarin aja mereka, jangan ikutan repot ngurusin. Terakhir saya kutipkan pendapat Ibnu Qayyim Al-Jauziah tentang mengucapkan "selamat" mudah mudahan bermanfaat. ibnu Qayyim Al-Jauziah berkata, "memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, disepakati bahwa perbuatan itu haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan 'puasa' mereka dengan mengucapkan, 'Selamat hari raya' dan sebagainya. Bagi yang mengucapkannya, kalaupun tidak sampai kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Karena berarti mereka telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah swt., bahkan perbuatan itu lebih besar dosanya dan lebih dimurkai dari memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti agama, terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Seperti orang yang memberi selamat kepada orang lain atas perbuatan maksiat, bid'ah, atau kekufuran. Maka ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah swt." Begitu kesimpulan Ibnu Qayyim Al-Jauziah. wallahua'lam bisshawab. bila ada saudara kita yang berbeda pendapat | selama dia memiliki dalil, mari kita saling menghargai 

~dikutip dari tweets oleh @felixsiauw

"Orang-orang dun*u yang merasa pintar agama dan mengarrtikan agama secara sempit."

     Ya, terserah kalian mau bilang gua berisik dan segala macemnya dengan meduliin kalian tentang hal beginian. Gua berusaha sob biar kalian ga salah jalur dan jadi ga bisa masuk surga. Kalian malah nganggep jelek tingkah gua ini. Apa yang lebih menyedihkan coba, disaat misalkan gua masuk surga, kalian jadi ketahan masuk surga atau bahkan masuk neraka karena hal sepele kayak gini? Okelah kalo kalian ga mau denger karena nganggap gua anak kecil yang sok ngerti segala macem hal. Tapi, apa salah ngedengerin seorang anak kecil yang ngomong kebenaran dan punya bukti bukti dalil terpercaya?

     Oke oke... Gua mencoba untuk sabar, tapi kalian cobalah untuk ngerti perkataan gua ini. Ga, gua ga mencoba menggurui disini. Gua tau diantara kalian ada yang lebih ngerti agama dibandingin gua.

     Semoga bermanfaat, maaf bila ada salah salah kata baik di post gua kali ini atau di Tweets gua kemarin. Teriman kasih.

Komentar

Postingan Populer