Tempat tuk kembali
Tiba-tiba I'm in mood for some stories, meski bab 3 gua belom selesai. -__-'' Karena gua merasa dari kemaren gua merasa ada 1 problema yang ada dalam hidup gua dan secara berangsur-angsur gua seperti diberi hidayah (ceilah...) Trus, ini semua terinspirasi dari sebuah post di 9gag, cerita sufi kelas XI IPS 2 tadi, sama emosi gua yang selama beberapa lama ini naik-turun meski kadang gua perlihatkan dengan senyum di sekolah. (ceritanya curhat)
Buat pembaca yang dari luar sekolah, gua ceritain dulu cerita kelas 11 IPS 2. Jadi ceritanya, Abang jadi pohon, trus Bagas jadi anak kecil. Singkat cerita, Bagas yang suka main di pohon tumbuh menjadi remaja. Saat remaja, dia mengalami kesulitan financial dimana dia memerlukan uang. Trus, ceritanya pohonnya bisa bicara. Trus, si pohon nyuruh si Bagas metikin semua buahnya buat dijual sama dia. Setelah berapa tahun, Bagas tumbuh menjadi orang yang sudah dewasa. Namun, dia tidak memiliki rumah. Kemudian dia cerita lagi ke pohon. Si pohon menyuruh Bagas untuk mencabut dahan dan rantingnya untuk dibuat rumah. Cerita berlanjut saat Bagas terakhir sudah memiliki rumah, dan ingin mencari ilmu ke luar negeri. Sehingga dia bercerita lagi kepada pohon. Si pohon akhirnya menyuruh Bagas untuk memotong batangnya (no rancu plis) setelah akhirnya si pohon menjadi besar, dan besar. Begitu pula Bagas. Dia mulai tumbuh menjadi seorang kakek tua. Saat kembali, si pohon meminta maaf karena dia tiadk memiliki lagi buah untuk dijual olehnya, dahan dan ranting untuk dibuatnya rumah, ataupun batang untuk berlayar. Namun Bagas berkata, aku sudah tua sekarang, aku tidak memerlukan apa apa lagi. Aku sudah sukses, kaya raya. Yang kuinginkan hanyalah bersandar di tubuhmu menanti hingga saat dimana aku menghembuskan nafas terakhir.
Tahukan kalian? Bahwa pohon yang ada di cerita diatas ibarat Ibu. Ia selalu ada disaat kau kecil untuk selalu bermain bersamamu. Disaat kita sudah remaja, kita hanya meminta tanpa menanyakan apa yang mereka rasakan dan inginkan. Disaat kita sudah dewasa, kita terus hanya bisa meminta. Namun, pada saat kita sudah tua (ortunya seharusnya udah meninggal kan ya? Tapi disini ceritanya beda. Ortunya masih ada) kita mengharapkan mereka ada untuk tempat kita bersandar. Meski mungkin mereka sudah tak ada. Kita ingin tempat untuk beristirahat. Maka, sayangilah mereka. Tanyakanlah kepada mereka apa yang mereka inginkan. Jangan hanya berharap kita yang didengar. Selama kita masih punya tenaga, berilah apa yang kita mampu untuk dia yang mungkin tak akan punya umur panjang lagi. (intisari banyak yang gua rubah berhubung gua ga inget betul karena asik tepuk tangan)
Kalo soal post di 9gag, ceritanya adalah tentang kesetiaan. Intinya adalah bagaimana kita bermula dari 1 orang, ibu. Kemudian kita mulai memiliki banyak sahabat dan teman sehingga peran ibu sering kali kita lupakan. Dan ketika kita melakukan kesalahan, mereka semua akan pergi. Kecuali, 1 orang yang ada dari awal kita bangkit. Asiiikkk... *Udeh keren belom?*
Kalo cerita soal emosi gua.... Nevermind lah... Mungkin bukan sekarang waktu yang tepat. Gua cuma mau bilang, sayangi orang tuamu. Apalagi ibu. Karena tanpanya, kita ga bisa lahir. Tapi jangan lupakan juga jasa ayah, yang menanamkan bibit ke dalam ibu sehingga kita bisa besar.
Sekian dari gua buat sekarang, terima kasih buat kalian para pembaca setia. Sebentar lagi adalah ulang tahun blog ini yang pertama! 17 Agustus!!! Jangan lupa. Tandain deh tuh kalender kalian (gua yakin udah ada yg mendahului) Terima kasih buat temen2 yang bersedia gua tulis. Yang ga bersedia, paksain. Selain itu maaf karena post lawak gua yang kadang garing udah jarang muncul dari kolong tanah, gua usahain semoga dalam waktu dekat ada. Doain aja deh... Dadah... Sampai jumpa di post selanjutnya... Au Revoir.
Buat pembaca yang dari luar sekolah, gua ceritain dulu cerita kelas 11 IPS 2. Jadi ceritanya, Abang jadi pohon, trus Bagas jadi anak kecil. Singkat cerita, Bagas yang suka main di pohon tumbuh menjadi remaja. Saat remaja, dia mengalami kesulitan financial dimana dia memerlukan uang. Trus, ceritanya pohonnya bisa bicara. Trus, si pohon nyuruh si Bagas metikin semua buahnya buat dijual sama dia. Setelah berapa tahun, Bagas tumbuh menjadi orang yang sudah dewasa. Namun, dia tidak memiliki rumah. Kemudian dia cerita lagi ke pohon. Si pohon menyuruh Bagas untuk mencabut dahan dan rantingnya untuk dibuat rumah. Cerita berlanjut saat Bagas terakhir sudah memiliki rumah, dan ingin mencari ilmu ke luar negeri. Sehingga dia bercerita lagi kepada pohon. Si pohon akhirnya menyuruh Bagas untuk memotong batangnya (no rancu plis) setelah akhirnya si pohon menjadi besar, dan besar. Begitu pula Bagas. Dia mulai tumbuh menjadi seorang kakek tua. Saat kembali, si pohon meminta maaf karena dia tiadk memiliki lagi buah untuk dijual olehnya, dahan dan ranting untuk dibuatnya rumah, ataupun batang untuk berlayar. Namun Bagas berkata, aku sudah tua sekarang, aku tidak memerlukan apa apa lagi. Aku sudah sukses, kaya raya. Yang kuinginkan hanyalah bersandar di tubuhmu menanti hingga saat dimana aku menghembuskan nafas terakhir.
Tahukan kalian? Bahwa pohon yang ada di cerita diatas ibarat Ibu. Ia selalu ada disaat kau kecil untuk selalu bermain bersamamu. Disaat kita sudah remaja, kita hanya meminta tanpa menanyakan apa yang mereka rasakan dan inginkan. Disaat kita sudah dewasa, kita terus hanya bisa meminta. Namun, pada saat kita sudah tua (ortunya seharusnya udah meninggal kan ya? Tapi disini ceritanya beda. Ortunya masih ada) kita mengharapkan mereka ada untuk tempat kita bersandar. Meski mungkin mereka sudah tak ada. Kita ingin tempat untuk beristirahat. Maka, sayangilah mereka. Tanyakanlah kepada mereka apa yang mereka inginkan. Jangan hanya berharap kita yang didengar. Selama kita masih punya tenaga, berilah apa yang kita mampu untuk dia yang mungkin tak akan punya umur panjang lagi. (intisari banyak yang gua rubah berhubung gua ga inget betul karena asik tepuk tangan)
Kalo soal post di 9gag, ceritanya adalah tentang kesetiaan. Intinya adalah bagaimana kita bermula dari 1 orang, ibu. Kemudian kita mulai memiliki banyak sahabat dan teman sehingga peran ibu sering kali kita lupakan. Dan ketika kita melakukan kesalahan, mereka semua akan pergi. Kecuali, 1 orang yang ada dari awal kita bangkit. Asiiikkk... *Udeh keren belom?*
Kalo cerita soal emosi gua.... Nevermind lah... Mungkin bukan sekarang waktu yang tepat. Gua cuma mau bilang, sayangi orang tuamu. Apalagi ibu. Karena tanpanya, kita ga bisa lahir. Tapi jangan lupakan juga jasa ayah, yang menanamkan bibit ke dalam ibu sehingga kita bisa besar.
Sekian dari gua buat sekarang, terima kasih buat kalian para pembaca setia. Sebentar lagi adalah ulang tahun blog ini yang pertama! 17 Agustus!!! Jangan lupa. Tandain deh tuh kalender kalian (gua yakin udah ada yg mendahului) Terima kasih buat temen2 yang bersedia gua tulis. Yang ga bersedia, paksain. Selain itu maaf karena post lawak gua yang kadang garing udah jarang muncul dari kolong tanah, gua usahain semoga dalam waktu dekat ada. Doain aja deh... Dadah... Sampai jumpa di post selanjutnya... Au Revoir.
"Sesungguhnya ibu adalah tempat kau bermula. Dan disaat ada tempat tujuanmu, jangan pernah lupakan tempat kau mengawali perjalanan hidup ini." - @RimanRiemann
Komentar
Posting Komentar