Cinta Pandangan Pertama
Seringkali orang-orang bilang cinta pandangan pertama adalah bentuk cinta yang tidak adil. Bagaimana tidak? dominannya, cinta pandangan pertama terjadi pada orang-orang yang memiliki paras yang menawan. Benar atau tidak? Sebenarnya...
Cinta pada pandangan pertama tidak sebegitu kejamnya. Setiap orang pasti memiliki preferensi cintanya masing-masing, mau yang badannya tinggi, pendidikannya tinggi, dan banyak lagi. Sekarang coba kamu bayangkan kriteria jodohmu. Jangan sambil merem, kalo sambil merem nanti ga bisa baca dong... Nah, sekarang bayangkan lebih detail apa yang menjadi hal menonjol dari pasangan idamanmu tersebut. Tentu kamu tidak hanya memikirkan parasnya bukan? Masih ada aspek-aspek lain yang kamu pertimbangkan, seperti kepribadiannya yang humoris atau romantis, perawakannya, dan lainnya.
Ya, cinta pandangan pertama tidak melulu tentang paras, namun lebih tentang penampilan. Bagaimana kamu membawa diri kamu, bagaimana orang akan mengenal kamu dari beberapa gelagat pertama yang kamu tampilkan, itu yang membawa kita pada cinta pandangan pertama. Jadi, daripada mengutuk orang lain dengan paras menyegarkan karena mendapat banyak perhatian dan menjadi sasaran cinta pandangan pertama orang-orang, bukankah lebih baik mengoreksi diri dan menjadi pribadi yang lebih baik? Tentu kamu tidak mau membayangkan jodoh yang biasa-biasa saja bukan? pasti ada hal menonjol yang membuat doi menjadi idaman dalam dirimu.
Cinta pandangan pertama memang tidak sedikit menimbulkan kekecewaan, dia yang kamu kira baik ternyata punya banyak simpenan, dia yang humoris ternyata menyimpan banyak luka dalam senyumannya. Tapi itu nggak papa, karena yang kita cari cinta sejati bukan? bagaimana kita tetap mencintai dia dalam setiap kekurangannya, bagaimana kita memiliki banyak alasan untuk tetap saling menjaga meskipun ada banyak rintangan di depan. Tapi bagaimana kita bisa membawa diri kita memiliki cinta sejati bila kita tetap alergi dengan cinta? Terlebih kamu terlalu banyak menuntut, memaksa orang mencintai dirimu, padahal kamu tidak mencintai diri sendiri.
Ayo bangkit, jadi lebih baik, dan mulai mencintai.
ga tau tiba-tiba tadi pengen nulis, padahal belom kepikiran mateng, tapi gapapa lah daripada basi terus gajadi lagi wkwk
Cinta pada pandangan pertama tidak sebegitu kejamnya. Setiap orang pasti memiliki preferensi cintanya masing-masing, mau yang badannya tinggi, pendidikannya tinggi, dan banyak lagi. Sekarang coba kamu bayangkan kriteria jodohmu. Jangan sambil merem, kalo sambil merem nanti ga bisa baca dong... Nah, sekarang bayangkan lebih detail apa yang menjadi hal menonjol dari pasangan idamanmu tersebut. Tentu kamu tidak hanya memikirkan parasnya bukan? Masih ada aspek-aspek lain yang kamu pertimbangkan, seperti kepribadiannya yang humoris atau romantis, perawakannya, dan lainnya.
Ya, cinta pandangan pertama tidak melulu tentang paras, namun lebih tentang penampilan. Bagaimana kamu membawa diri kamu, bagaimana orang akan mengenal kamu dari beberapa gelagat pertama yang kamu tampilkan, itu yang membawa kita pada cinta pandangan pertama. Jadi, daripada mengutuk orang lain dengan paras menyegarkan karena mendapat banyak perhatian dan menjadi sasaran cinta pandangan pertama orang-orang, bukankah lebih baik mengoreksi diri dan menjadi pribadi yang lebih baik? Tentu kamu tidak mau membayangkan jodoh yang biasa-biasa saja bukan? pasti ada hal menonjol yang membuat doi menjadi idaman dalam dirimu.
Cinta pandangan pertama memang tidak sedikit menimbulkan kekecewaan, dia yang kamu kira baik ternyata punya banyak simpenan, dia yang humoris ternyata menyimpan banyak luka dalam senyumannya. Tapi itu nggak papa, karena yang kita cari cinta sejati bukan? bagaimana kita tetap mencintai dia dalam setiap kekurangannya, bagaimana kita memiliki banyak alasan untuk tetap saling menjaga meskipun ada banyak rintangan di depan. Tapi bagaimana kita bisa membawa diri kita memiliki cinta sejati bila kita tetap alergi dengan cinta? Terlebih kamu terlalu banyak menuntut, memaksa orang mencintai dirimu, padahal kamu tidak mencintai diri sendiri.
Ayo bangkit, jadi lebih baik, dan mulai mencintai.
ga tau tiba-tiba tadi pengen nulis, padahal belom kepikiran mateng, tapi gapapa lah daripada basi terus gajadi lagi wkwk
Komentar
Posting Komentar