Pesan untuk Pak Presiden Baru
Assalamu 'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Yth. Bapak Ir. H. Joko Widodo
Di tempat
Sebelumnya, saya ucapkan selamat atas terpilihnya bapak sebagai presiden Indonesia yang baru. Salam Sejahtera kami sampaikan kepada Bapak yang senantiasa memimpin negeri tercinta ini dengan baik dan adil untuk mencapai suatu kemakmuran. Semoga Allah swt selalu membantu usaha bapak. Mungkin bapak tidak mengenal saya, saya adalah pelajar SMA dari kota Depok. Saya merasa banyak kekurangan di sana sini yang masih perlu dibenahi di Indonesia ini. Saya memang bukanlah anak yang begitu pandai, namun perkenankanlah saya untuk memberikan beberapa ide untuk memajukan Indonesia, serta harapan saya (dan mungkin banyak pelajar lainnya yang sependapat) untuk Indonesia.
Berikut ini adalah daftar ide saya :
1. Jangan perbanyak mobil murah
Tolong pak, Indonesia semakin sesak akan banyaknya mobil, jangan bapak tambahkan lagi dengan program mobil murah. Karena orang-orang yang awalnya merasa tidak perlu mobil menjadi berhasrat karena adanya program ini. Padahal, penggunaannya tidak untuk urusan yang jelas.
2. Perbaiki Tayangan Televisi
Sampai hari ini, sering kali saya temukan banyak program televisi tanpa kandungan moral yang baik, hanya untuk kepentingan produsernya sendiri, hanya karena pasarnya sedang di situ. Padahal, itu bisa dirubah. Karena memang sifat orang Indonesia yang selalu suka apa yang baru.
3. Pertemuan dengan Siswa/i SMA untuk Sharing ide mereka
Sebenarnya banyak dari siswa/i SMA yang merasa risih dengan keadaan Indonesia sekarang pak, sehingga banyak dari mereka mencoba untuk dapat memberikan semacam ide untuk memajukan Indonesia. Namun, kebanyakan dari ide itu hanya bisa menjadi ide belaka karena tidak tahu harus disalurkan kemana. Sehingga menurut saya pertemuan dengan murid SMA sangat perlu. Bila bapak sibuk, kehadiran menteri bapak juga boleh.
4. Perkembangan sains yang melambat
Seperti yang kita ketahui di era-80an banyak sekali penemu-penemu yang berjasa dalam mengembangkan teknologi kita. Namun sekarang? Penelitian menurut beberapa sumber di universitas-universitas jarang sekali dilakukan, hanya lebih sering menggunakan teori. Padahal bakat pelajar Indonesia menurut saya tergolong tinggi pak, dan juga beragam. Mungkin sebenarnya masih banyak hal yang bisa kita kaji di kehidupan ini namun kestagnanan pendidikan sains yang menyebabkan kita berfikir demikian (sumber)
5. Pendidikan Keagamaan
Rasanya miris melihat banyak anak bangsa yang menggunakan pakaian minim dan tanpa akhlak. Bangsa ini tidak (terlalu) perlu kekayaan material (jasmani), bangsa ini lebih membutuhkan kekayaan non-material seperti ruhaniah.
Mungkin cukup sekian dulu pak dari saya, semoga saran-saran saya dapat bapak pertimbangkan. Ingat pak, jangan jadikan pilihan rakyat sebagai alat untuk menjadikan anda konglomerat, jangan jadikan jabatan sebagai alat untuk menindas yang lemah, namun jadikan itu alat untuk membantu yang lemah, dan membangun Indonesia. Sekian dari saya, Assalamu 'alaikum wr. wb.
Hormat saya,
M. Rizky Rahman
Pelajar Indonesia
Yth. Bapak Ir. H. Joko Widodo
Di tempat
Jokowi sebagai Presiden RI 2014 |
Sebelumnya, saya ucapkan selamat atas terpilihnya bapak sebagai presiden Indonesia yang baru. Salam Sejahtera kami sampaikan kepada Bapak yang senantiasa memimpin negeri tercinta ini dengan baik dan adil untuk mencapai suatu kemakmuran. Semoga Allah swt selalu membantu usaha bapak. Mungkin bapak tidak mengenal saya, saya adalah pelajar SMA dari kota Depok. Saya merasa banyak kekurangan di sana sini yang masih perlu dibenahi di Indonesia ini. Saya memang bukanlah anak yang begitu pandai, namun perkenankanlah saya untuk memberikan beberapa ide untuk memajukan Indonesia, serta harapan saya (dan mungkin banyak pelajar lainnya yang sependapat) untuk Indonesia.
Berikut ini adalah daftar ide saya :
1. Jangan perbanyak mobil murah
Tolong pak, Indonesia semakin sesak akan banyaknya mobil, jangan bapak tambahkan lagi dengan program mobil murah. Karena orang-orang yang awalnya merasa tidak perlu mobil menjadi berhasrat karena adanya program ini. Padahal, penggunaannya tidak untuk urusan yang jelas.
2. Perbaiki Tayangan Televisi
Sampai hari ini, sering kali saya temukan banyak program televisi tanpa kandungan moral yang baik, hanya untuk kepentingan produsernya sendiri, hanya karena pasarnya sedang di situ. Padahal, itu bisa dirubah. Karena memang sifat orang Indonesia yang selalu suka apa yang baru.
3. Pertemuan dengan Siswa/i SMA untuk Sharing ide mereka
Sebenarnya banyak dari siswa/i SMA yang merasa risih dengan keadaan Indonesia sekarang pak, sehingga banyak dari mereka mencoba untuk dapat memberikan semacam ide untuk memajukan Indonesia. Namun, kebanyakan dari ide itu hanya bisa menjadi ide belaka karena tidak tahu harus disalurkan kemana. Sehingga menurut saya pertemuan dengan murid SMA sangat perlu. Bila bapak sibuk, kehadiran menteri bapak juga boleh.
4. Perkembangan sains yang melambat
Seperti yang kita ketahui di era-80an banyak sekali penemu-penemu yang berjasa dalam mengembangkan teknologi kita. Namun sekarang? Penelitian menurut beberapa sumber di universitas-universitas jarang sekali dilakukan, hanya lebih sering menggunakan teori. Padahal bakat pelajar Indonesia menurut saya tergolong tinggi pak, dan juga beragam. Mungkin sebenarnya masih banyak hal yang bisa kita kaji di kehidupan ini namun kestagnanan pendidikan sains yang menyebabkan kita berfikir demikian (sumber)
5. Pendidikan Keagamaan
Rasanya miris melihat banyak anak bangsa yang menggunakan pakaian minim dan tanpa akhlak. Bangsa ini tidak (terlalu) perlu kekayaan material (jasmani), bangsa ini lebih membutuhkan kekayaan non-material seperti ruhaniah.
Mungkin cukup sekian dulu pak dari saya, semoga saran-saran saya dapat bapak pertimbangkan. Ingat pak, jangan jadikan pilihan rakyat sebagai alat untuk menjadikan anda konglomerat, jangan jadikan jabatan sebagai alat untuk menindas yang lemah, namun jadikan itu alat untuk membantu yang lemah, dan membangun Indonesia. Sekian dari saya, Assalamu 'alaikum wr. wb.
Hormat saya,
M. Rizky Rahman
Pelajar Indonesia
Komentar
Posting Komentar